BAB 1 PENDAHULUAN
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu
unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Perkembangan penduduk dunia cukup
pesat yang tercatat pada tahun 1999 jumlah penduduk dunia
mencapai 6 milyar. Sebelum abad 18, pertambahan penduduk dunia sangat lambat. Indonesia tercatat sebagai salah satu
negara yang terpesat dalam pertumbuhan penduduk. Untuk mengatakan Indonesia
bahwa penduduknya besar maka perlu kita bandingkan denagn negara lain di dunia.
Adapun tabelnya sebagai berikut:
NO.
|
NEGARA
|
JUMLAH PENDUDUK (jiwa)
|
1
|
Indonesia
|
209.6
|
2
|
Vietnam
|
79.5
|
3
|
Filipina
|
74.7
|
4
|
Thailand
|
61.8
|
5
|
Myanmar
|
48.1
|
6
|
Malaysia
|
22.7
|
7
|
Kamboja
|
11.9
|
8
|
Laos
|
5.0
|
9
|
Singapura
|
4.0
|
10
|
Brunei Darussalam
|
0.3
|
Sumber : World
Population Data Sheet 1999
dan BKKBN
Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana
penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia
mencapai 5 miliar jiwa. Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia
berdasarkan jumlah penduduk (2005):
NO.
|
NEGARA
|
JUMLAH
PENDUDUK (juta)
|
1
|
Rebuplik Rakyat Cina
|
1306.3
|
2
|
India
|
1103.6
|
3
|
Amerika Serikat
|
298.1
|
4
|
Indonesia
|
241.9
|
5
|
Brazil
|
186.1
|
6
|
Pakistan
|
162.4
|
7
|
Bangladesh
|
144.3
|
8
|
Rusia
|
143.4
|
9
|
Nigeria
|
128.7
|
10
|
Jepang
|
127.4
|
Sumber : World Population History since 1950 up to 2010
Jika dilihat dari table diatas pertumbuhan penduduk semakin
cepat. Sebanding dengan penggandaan penduduk jangka waktunya pun makin singkat.
Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada table
baerikut :
NO.
|
Tahun Penggandaan
|
Perkiraan Penduduk Dunia
|
Waktu
|
1
|
800 SM
|
5 Juta
|
-
|
2
|
1650 Tahun
|
500 Juta
|
1500
|
3
|
1830 Tahun
|
1 Milyard
|
180
|
4
|
1930 Tahun
|
2 Milyard
|
100
|
5
|
1975 Tahun
|
4 Milyard
|
45
|
Faktor – Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk
pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor
kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk.
Pertumbuhan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor
demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan
penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga
faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran
frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada
suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang menanggung resiko tersebut.
Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan
faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Angka kematian kasar (crude death rate)
Adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk
pertahun cara atau rumus untuk menghitung angka kematian kasar adalah sebagai
berikut:
CDR: D/Px1000
CDR: (Crude Death Rate) = Angka kematian kasar
D: (Death) = Jumlah kematian
P: (Population) = Jumlah penduduk
Angka kematian khusu (Age spesific death rate)
Adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pada
usia tertentu pertahun cara untuk menghitung angka kematian khusus adalah:
ASDR = Dx/Px/1000
ASDR = Age spesific death rate
(D): (Death) = Jumlah kematian
(P): (Population) = Jumlah penduduk
Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro
natalitas).
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate(CBR) dari suatu
populasi adalah:
Secara
matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus:
CBR =
n/((p)(1000))
n : jumlah kelahiran
pada tahun tersebut
Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk
menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami
(alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
Indikator
lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai:
tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam
hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik
untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi
usia dari populasi.
Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya
kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya
tinggi.
Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain
dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat
pada sekitar wilayah satu negara saja.
Macam macam migrasi :
1) Migrasi Masuk (in
migration)
Yaitu
masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.
2) Migrasi Keluar (out
migration)
Yaitu
perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.
3) Migrasi Neto (net
migration)
Merupakan
selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
4) Migrasi Bruto (gross
migration)
Jumlah
migrasi masuk dan migrasi keluar.
5) Migrasi Total (total
migration)
Adalah
seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang.
6) Migrasi Internasional (international migration)
Adalah
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
7) Migrasi Semasa Hidup (life time migration)
Adalah
migrasi berdasarkan tempat kelahiran,mereka yang waktu pencacahan
sensusbertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya.
8) Migrasi Parsial (partial
migration)
Adalah
jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari satu daerah asal ke satu daerah
tujuan.
9) Arus Mugrasi (migration
stream)
Jumlah
atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam
jangka waktu tertentu.
10) Urbanisasi (urbanitation)
Bertambahnya
prposisi penduduk yang berdiam di daerah kota yang di sebabkan oleh proses
perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota.
11) Transmigrasi (transmigration)
Adalah
pemindahan dari perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah
lain yang telah di tetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna
kepentingan pembangunan negara atau karena alasan alasan yang di pandang perlu
oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang di atur dalam undang undang.
Proses Migrasi
Proses migrasi dapat di lihat dengan cara melihat
Angka Migrasi
Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan
banyaknya migran yang masuk per 1000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan
dalam satu tahun.
Angka migrasi keluar (mo), yang menunjukkan
banyaknya migran yang keluar dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk di
kabupaten/kota asal dalam satu tahun.
Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya
migran masuk dan keluar ke dan dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk
dalam satu tahun.
Alasan yang
menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
1.Alasan
Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan
membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
2.
Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan
seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak.
Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan
kegiatan migrasi.
3.
Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat
dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
4.
Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan
dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang
kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
5.
Alasan lain
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan
keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.
Akibat terjadinya migrasi terbentuk tiga struktur penduduk :
1.Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan
komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat
pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan
Indonesia
Piramida
Penduduk Expansif (Muda) memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian
besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida Stasioner
Bentuk piramida ini menggambarkan
keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in
iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
Piramida
Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :
a.
Penduduk
pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
3.
Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat
kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka
suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya
seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
Piramida Penduduk Constructive (Tua) memiliki
ciri-ciri :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa
atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan
tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
· Rasio
Ketergantungan Muda adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 –
64 tahun.
· Rasio
Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah
penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency
ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin
tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentasedependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin
rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Cara Menghitung
Rasio Ketergantungan didapat
dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan
jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah
penduduk usia produktif (15-64 tahun).
2.2 KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pengertian
Kepribadian
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dalam. perilaku dan kebiasaan
ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan
kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah
pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan,
mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.
Berdasarkan Pengertian diatas maka perilaku individu dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Semua perilaku tersebut bersifat khas
artinya hanya dimiliki oleh individu itu meskipun orang lain memiliki perilaku
yang sama mungkin pemaknaannya berbeda , misalnya ada yang makan karena belum
sarapan , ada yang makan karena ikut teman atauada yang makan karena mengisi
waktu saja.
Kepribadian adalah ciri , karakteristik , gaya atau sifat-sifat yang memang
khas dikaitkan dengan diri kita sendiri . Bahwa kepribadian itu bersumber dari
bentukan yang kita terima dilingkungan jadi yang disebut kepribadian itu adalah
campuran dari yang bersifat psikologis , kejiwaan dan juga fisik.
Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
a.
Yinger
Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan
tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b.
M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budh- budhi- budhaya dalam bahasa sansekerta
yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi
dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan,
sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani, sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia
Definisi Kebudayaan Menurut para Ahli
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli :
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli :
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, Ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi sosial.Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell
(Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Pertumbuhan dan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Perkembangan kebudayaan di Indonesia terbagi
menjadi 3 zaman / masa kebudayaan, yaitu:
1. Zaman
Batu sampai Zaman Logam
Berdasarkan pendapat-pendapat
para ahli prehistoris, bahwa zaman batu terdapat menjadi Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) dan Zaman Batu Muda (Neolithikum), perbedaan antara
keduanya adalah pada zaman batu muda kehidupan sudah menetap dan adanya
revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupan karena mereka telah mengenal
dan memiliki kepandaian mengecor / mencairkan logam dari bijih besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Kepandaian yang dimiliki pada
zaman batu muda itulah yang menjadi awal mulanya zaman logam, yang jelas pada
kenyataannya bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang
tinggi derajatnya.
2. Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama
Hindu masuk ke Indonesia, perpaduan dan akulturasi antara kebudayaan setempat
berlangsung luwes dan mantap. Dan sekitar abad ke-5, agama / ajaran Budha masuk
ke Indonesia. Ajaran Budha dikatakan berpandangan lebih maju, karena tidak
menghendaki adanya kasta-kasta di masyarakat. Namun walau demikian, kedua agama
itu tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
3. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama
Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang
disebut Wali Sanga. Masuknya Islam ke Indonesia, teristimewa ke Pulau Jawa
berlangsung dalam suasana damai, hal ini disebabkan tidak adanya paksaan dan
adanya sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita. Agama Islam berkembang pesat
di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut dari sebagian besar
penduduk Indonesia.
2.3 KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu
mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak
perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan
Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban
mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya
krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat
cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut
akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat.
Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan
budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu
menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya
penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum
sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa,
cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang
berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa
disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi
pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya
kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah.
Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar
biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek.
Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan
kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga
memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas
kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin
berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui
akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah
kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka
berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang
dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam
tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari
kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk
berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara
berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih
suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak
remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya
Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak
bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan
kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya
nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi
Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu
lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita
semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi
budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah
menemukan budaya baru.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar,
asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap
menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya
adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan
sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal
harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh
negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk
asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan
input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di
negaranya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar