Manusia, Masyarakat, dan Perangkat Sosial
Mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar
NPM : 26312108
Kelas : 1TB04
NPM : 26312108
Kelas : 1TB04
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada
Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya sehingga makalah mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar ini dapat saya selesaikan guna sebagai salah satu tugas yang
diberikan dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu mata kuliah
softskill.
Dalam makalah ini akan dibahas hal hal
yang menyangkut tentang manusia sebagai individu yang bersosialisasi serta
interaksi interaksi sosial di masyarakat, interaksi sosial dan pelapisan sosial
masyarakat desa dan kota, hingga bentuk interaksi manusia dengan sains,
teknologi dan seni.
Saya sadar, bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, saya terus mengharapkan bimbingan dari dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, agar di lain waktu, tugas-tugas yang
diberikan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar dapat saya kerjakan
lebih baik lagi. Harapan saya, semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembacanya. Akhirnya saya ucapkan terima kasih.
Depok, 1 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Pengertian.............................................................................................3
1.2
Ruang
Lingkup Studi
ISD......................................................................3
1.3
Tujuan
ISD............................................................................................3
1.4
Pokok
Pembahasan
ISD.......................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Manusia sebagai Individu dan Makhluk
Sosial........................................4
2.2 Pengertian Masyarakat dan Ciri-cirinya..................................................8
2.3 Interaksi Sosial dan Pelapisan Sosial.......................................................9
2.4 Manusia, Sains, Tekhnologi, dan Seni...................................................13
2.2 Pengertian Masyarakat dan Ciri-cirinya..................................................8
2.3 Interaksi Sosial dan Pelapisan Sosial.......................................................9
2.4 Manusia, Sains, Tekhnologi, dan Seni...................................................13
BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan..........................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
ISD adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah
sosial, khususnya masalah masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia,
dengan menggunakan teori teori (fakta, konsep) yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial (seperti Geografi
Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial
dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan
memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep konsep yang
dikembangkan untuk melengkapi gejala gejala sosial agar daya tanggap (tanggap
nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial
dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya
menjadi lebih besar.
1.2 Ruang Lingkup Studi ISD
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan
masyarakat dan studi lembaga lembaga sosial. Yang terutama terdiri atas
psikologi, sosiologi, budaya dan antropologi, sedang yang kemudian terdiri atas
ekonomi dan politik.
Sasaran studi ISD adalah aspek aspek yang paling dasar
yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah masalah yang
terwujud dari padanya.
1.3 Tujuan ISD
Tujuan diberikannya mata kuliah ilmu sosial dasar yaitu
dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar
daya tanggap, perpepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
Ilmu sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu
sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki
objek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan
kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri ciri
kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan
sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia manusia lain, serta
sikap dan tingkah laku manusia manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan
secara timbal balik. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman,
kesetaraan dan martabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam
kehidupan berasyarakat Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa
dalam memahami dan memecahkan masalah sosial-budaya dengan landasan nilai
estetika, etika, moral dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Memberikan
landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang
beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademis.
1.4 Pokok Bahasan ISD
1. Pengertian, latar belakang serta
ruang lingkup pembahasan.
2. Sekilas tentang ilmu ilmu sosial,
IPS, ilmu sosial, dan ISD.
3. Penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
4. Individu, keluarga, dan masyarakat.
5. Pemuda dan sosialisasi serta peranan
pemuda dalam pembangunan masyarakat.
6. Peranan pendidikan dalam
pembangunan.
7. Warga negara dan negara.
8. Pelapisan sosial desa, kesamaan
derajat.
9. Desa, masyarakat kota dan
pembangunan pedesaan.
10. Kota, masyarakat kota, dan
pembangunan perkotaan.
11. Pertentangan-pertentangan sosial.
12. Integrasi sosial dan integrasi
nasional.
13. Pembangunan dan perubahan sosial.
14. Ilmu pengetahuan, teknologi dan
kemiskinan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Manusia sebagai Individu dan Makhluk
Sosial
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Dalam bahasa Latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak terbagi.
Dalam bahasa Inggris Individu berasal dari kata in dan divied. Kata in
salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi.
Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur
jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang di
katakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur
tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak di sebut lagisebagai
individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau unsur fisik
dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Bila seseorang hanya tinggal raga, fisik atau
jasmaninya saja, maka dia tidak di katakan sebagai makhluk individu. Jadi
pengertian manusia sebaagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang
ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Jadi sebutan individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki
keutuhan jasmani dan rohaninya, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan
jiwanya.
Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang
terbatas, yaitu sebagai manusia “perseorangan” atau “orang seorang” yang
memiliki keunikan.
Ciri seorang individu tidak hanya mudah idkenali lewat
fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang
juga berbeda beda. Lewat ciri ciri fisik seseorang pertama kali mudah sekali di
kenali. Ada orang yang gemuk, kurus, atau langsing, ada yang kulitnya hitam,
cokelat, putih, ada yang rambutnya lurus dan ikal. Idilihat dari sifat,
perangai, atau karakternya, ada orang yang periang, sabar, cerewet, atau
lainnya.
Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan dimana
seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial
dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial lain yang lebih
besar.
Dan
pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu yang dapat
dihitung dari jumlah individu sebuah populasi.
Terdapat 3 faktor utama secara
umum yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk :
1.
Kelahiran (Fertilitas)
2.
Kematian (Mortalitas)
3.
Perpindahan (Migrasi)
Kelahiran bersifat
menambah,kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat
menambah(migrasi masuk)dan dapat pula bersifat mengurangi(mingrasi keluar).
untuk banyak negara ,termasuk indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh
kelahiran dan kematian,karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil
sehingga bisa diabaikan.
Ada
beberapa fungsi yang dijalankan dalam keluarga :
- Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
- Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
- Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
- Fungsi Sosialisasi. Tugas keluarga untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku dan meneruskan nilai-nilai budaya.
Pengertian dari fungsi-fungsi
keluarga adalah suatu tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam
keluarga untuk tujuan yang positif. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompokorang yang membentuk sebuah sistem
semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah
antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Makna Individu adalah manusia
sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan
jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan
saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan,
karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.
Makna Masyarakat adalah makna
masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu
merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama.
Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara
pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat -
atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakatmerupakan subjek utama
dalam pengkajian sains sosial.
Makna Keluarga adalah makna
keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti
betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak
serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan
atau membutuhkan satu sama lain.
Hubungan antara individu, keluarga
dan masyarakat. Aspek
individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak
akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga
membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan
mencapai potensinya sebagai manusia.
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak lepas dari pengaruh
orang lain. Ketika anda pergi ke kampus atau ke tempat lain, tidak bisa dengan
seenaknya berpakaian menurut kehendak anda sendiri. Anda harus tunduk pada
aturan atau kebiasaan yang wajar di masyarakat. Ketika anda memakai baju, anda
berusaha utuk tampil yang menurut anda akan di nilai pantas, baik, modis, atau
necis oleh orang lain.
Dalam konteks sosial yang di sebut masyarakat,
setiaporang akan mengenal orang lain oleh karena itu perilaku manusia selalu
terkait dengan orang lain. Perilaku manusia di pengaruhi oleh orang lain, ia
melakukan sesuatu di pengaruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada
aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan keinginan mendapat respons positif
dari orang lain.
Manusia di katakan sebagai makhluk sosial, juga di karenakan
pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Ada kebutuhan sosial (social need)
untuk hidup berkelompok dengan orang
lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari teman atau kawan.
Kebtuhan untuk berteman dengan orang lain sering sekali di dasari atas kesamaan
ciri atau kepentingannya masing masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman
lagi dengan orang kaya. Orang berprofesi sebagai artis,cenderung berteman
dengan sesama artis lagi. Dengan demikian, akan terbentuk kelompok kelompok
sosial dalam masyarakat yang di dasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.
Cooley memberi nama looking-glass self untuk melihat bahwa seseorang di pengaruhi oleh
orang lain. Nama demikian di berikan olenya karena ia melihat analogi antara
pembentukan diri seseorang dengan perilaku seseorang yang sedang bercermin;
kalau cermin memantau apa yang terdapat di depannya, maka menurut Cooley diri
seseorang memantau apa yang dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat
terhadapnya.
Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Pada tahap
pertama, seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain
terhadapnya. Pada tahap kedua, seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian
orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga, seseorang mempunyai
perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain
terhadapnya itu.
Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
1. Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
2. Periku manusia mengharapkan suatu
penilaian dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila
ia hidup di tengah tengah manusia (masyarakat)
2.2
PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI CIRINYA
Anda tentu sudah sering mendengar kata masyarakat,
baik dari prang lain maupun mendengar lewat media. Bahkan mungkin anda sendiri
pernah dan mungkin sering menggunakan kata masyarakat. Dalam kehidupan sehari
hari islilah atau kata masyarakat sering muncul.
Krech, mengemukakan bahwa, “A society is that is an organized
collectivity of interacting people whose activities become centered around a
set of common goals, and who tend to share common beliefs, attitudes, and modes
of action.”
Ciri atau unsur masyarakat adalah :
1. Kumpulan orang.
2. Sudah terbentuk dengan lama.
3. Sudah memiliki system social atau struktur sosial tersendiri.
4. Memiliki kepercayaan, sikap, dan
perilaku yang dimiliki bersama.
Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1975 : 308) mengemukakan definisi masyarakat sebagai:
“A society is that is an organized
collectivity of interacting people whose activities become centered around a
set of common goals, and who tend to share common beliefs, attitudes, and modes
of action.”
Unsur masyarakat berdasarkan definisi ini, adalah:
1. Kolektivitas interaksi manusia yang
terorganisasi.
2. Kegiatannya tearah pada sejumlah
tujuan yang sama.
3. Memiliki kecenderungan untuk
memiliki keyakinan, sikap dan bentuk tindakan yang sama.
Pada konsep ini, masyarakat lebih dicirikan oleh
interaksi, kegiatan, tujuan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang
sedikit banyak berkecenderungan sama. Dalam masyarakat tersebut terdapat ikatan
ikatan berupa tujuan, keyakinan, tindakakn terungkap pada interaksi manusianya.
Dalam hal ini, interaksi dan tindakan itu tentu saja interaksi serta tindakan
sosial.
MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Desa dan kota memiliki perbedaan baik secara fisik
maupun secara sosial.
Sebuah desa sering kali di tandai dengan kehidupan
yang tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian, penduduknya ramah-tamah, saling
mengenal satu sama lain, mata pencaharian penduduknya kebanyakan sebagai
petani, atau nelayan.
Orang di desa mempunyai hubungan yang lebih erat dan
mendalam antar sesama warganya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok, atas
dasar kekeluargaan. Penduduk masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian
atau nelayan, meskipun pekerjaan yang lain pun ada sepertitukang kayu atau
tukang batu. Sering ditemukan bukti, ketika musim bertani datang, mereka yang
bekerja di luar pertanian kembali bertani. Mereka bekerja di luar pertanian
hanya untuk sementara saja, seketika pekerjaan bertani sedang tidak dilakukan,
mereka melakukan pekerjaan di luar pertanian.
Desa mengalami perubahan, sehingga unsur-unsur kota
masuk di dalamnya. Begitu pula kota, meskipun di sebut sebuah kota, ciri ciri
atau kebiasaan desa masih ada yang melekat di dalamnya.
Sebuah kota sering kali ditandai dengan kehidupan yang
ramai, wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu
sama lain, dan mata pencaharian penduduknya bermacam macam.
Ada saling ketergantungan yang tinggi antara anggota
masyarakat yang satu dengan yang lainnya karena perbedaan pekerjaannya. Satu
jenis pekerjaan dengan pekerjaan lainnya ada saling ketergantungan anatara satu
anggota masyarakat dengan anggota masyarakat lainnya yang di sebabkan karena
perbedaan pekerjaan (heterogenitas pekerjaan) menurut Emile Durkheim di sebut
dengan solidaritas organis (organic
solidarity).
Di sisi lain masyarakat desa memiliku jenis pekerjaan
yang sama, seperti bertani, berladang, atau sebagai nelayan. Kehidupan orang
desa yang memiliki jenis pekerjaan yang sama (homogen) sangat menggantungkan
pekerjaannya kepada keluarga lainnya. Mereka tidak bisa mengerjakan semuanya
oleh keluarganya sendiri. Untuk mengolah tanah, memanen padi, atau pekerjaan
bertani lainnya, mereka harus sepakat
dengan yang lain menunggu giliran. Begitu pula jika ada pekerjaan lain, seperti
membuat atau memperbaiki rumah, mereka sudah atur semuanya supaya bisa di
kerjakan bersama sama. Saling ketergantungan pada masyarakat yang di sebabkan
oleh adanya persamaan dalam bidang pekerjaan oleh Emile Durkheim disebut dengan
solidaritas mekanis (mechanic solidarity).
2.3
INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN
SOSIAL
Manusia berinteraksi dengan sesamamnya dalam kehidupan
untuk menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup
semacam itu baru akan terjadi apabila manusia dalam hal ini perorangan atau
kelompok kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara dan sebagainya untuk
mencapai tujuan bersama mengadakan persaingan, pertikaian, dan lain lain. Maka
dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah proses proses sosial, yang
menunjuk pada hubungan hubungan sosial yang dinamis.
Bentuk umum proses sosial asalah interaksi sosial yang
dapat juga dinamakan proses sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat
utama terjadinya aktifitas aktifitas sosial. Interaksi sosial merupakan
hubungan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorangan
dengan sekelompok manusia. Apabila dua orang bertemu interaksi sosial dimulai,
pada saat itu mereka menegur, berjabat tangan, atau bahkan mungkin berkelahi.
Aktifitas aktifitas semacam itu merupakan bentuk interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah proses dimana orang orang
berkomunikasi saling memengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita
ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari hari tidaklah lepas dari hubungan
satu dengan yang lain.
Interaksi Sosial sebagai Faktor
Utama dalam Kehidupan
Bentuk umum proses proses sosial adalah interaksi
sosial (yang dapat juga di namakan proses sosial), oleh karena interaksi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktifitas aktifitas sosial. Bentuk lain dari
proses proses sosial hanya merupakan bentuk bentuk khusus dari interaksi
sosial.
Adapun faktor faktor yang mendasari berlangsungnya
interaksi sosial, yaitu :
1. Faktor Imitasi
Faktor imitasi mempunyai peranan
sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah
bahwa imitasi dapat membawa seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah yang
berlaku. Faktor ini telah diuraikan oleh Gabriel Tarde yang beranggapan bahwa
seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan pada faktor imitasi saja.
2. Faktor Sugesti
Yang dimaksud sugesti di sini ialah
pengaruh psikis, baikyang datang dari dirinya sendiri maupun datang dari orang
lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik. Karena dalam
psikologi sugesti di bedakan adanya.
•
Autosugesti,
yaitu sugesti terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya sendiri.
•
Heterosugesti,
yaitu sugesti yang datang dari orang lain.
Arti sugesti dan imitasi dalam
hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa
dalam imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada
sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu dii terima
oleh orang lain diluarnya.
Dalam ilmu jiwa sosial sugesti dapat
dirumuskan sebagai satu proses dimana seorang idividu menerima satu cara
penglihatan atau pedoman pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa dikritik
terlebih dahulu.
3. Faktor Identifikasi
Identifikasi dalam psikologi berarti
dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah
maupun batiniah. Disini dapat mengetahui, bahwa hubungan sosial yang
berlangsung pada identifikasi adalah lebih
mendalam daripada hubungan yang berlangsung atas proses proses sugesti
maupun imitasi.
4. Faktor Simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya
orang yang satu terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis
rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses
identifikasi. Bahkan orang dapat tiba tiba merasa tertarik pada orang lain
dengan sendirinya karena keseluruhan cara cara tingkah laku menarik baginya.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi
Sosial
Untuk terjadinya suatu interaksi sosial diperlukan
adanya syarat-syarat yang harus ada, yaitu :
1. Adanya Kontak Sosial (Social Contact)
2. Adanya Komunikasi
Selain itu kontak sosial juga dapat terjadi dan
berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
(a) Antara orang perorangan, misalnya
anak kecil memperlajari kebiasaan di dalam keluarganya. Proses demikian terjadi
memlalui Socialization, yaitu suatu
proses di mana anggota masyarakat baru memperlajari norma norma dan nilai nilai
masyarakat di mana dia menjadi anggota.
(b) Antara orang perorangan dengan suatu
kelompok atau sebaliknya.
(c) Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainya, misalnya dua partai
politik berkerja sama untuk mengalahkan partai politik ketiga dalam pemilihan
umum.
Perlu dicatat bahwa terjadinya suatu
kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, akan tetapi juga
tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial dapat pula bersifat primer
dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan kontak hubungan langsung
bertemu dan bertatap muka, seperti misalnya apabila orang tersebut berjabat
tangan, saling tersenyum, dan lainnya. Sebaliknya kontak sekunder memerlukan
perantara.
Bentuk bentuk Interaksi Sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama
(cooperation), persaingan (conpetition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat di anggap
sebagai bentuk keepat dari interaksi sosial, keempat bentuk pokok dari
interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa
interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan
serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
1. Bentuk Interaksi Asosiatif
Kerja Sama (cooperation)
Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan
terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja
sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu :
•
Bargaining, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan
jasa antara dua organisasi atau lebih.
•
Coopertation, proses penerimaan unsur unsur baru dalam kepemimpinan
atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk
menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
•
Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau ebih yang
mepunyai tujuan yang sama.
Akomodasi (Accommodation)
Istilah akomodasi di gunakan dalam dua arti, yaitu
untuk menunjuk pada suatu keadaan, berarti suatu kenyataan adanya suatu
keseimbangan dalam interaksi antara orang perorangan dan sekelompok manusia,
sehubungan dengan norma norma dan nilai nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat.
Adapun bentuk bentuk dari akomodasi, diantaranya:
•
Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang
prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
•
Compromise, suatu bentuk akomodasi, dimana
pihak yang terlibat masing masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu
penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
•
Arbitration, suatu cara untuk mencapai Compromise apabila pihak yang
berhadapan, tidak sanggup untuk mencapainya sendiri.
•
Mediation, hampir menyerupai Arbitration diundang pihak ketiga yang
netral dalam soal perselisihan yang ada.
•
Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan
keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
•
Toleration, bentuk akomodasi tanpa persetujuan
yang formil bentuknya.
•
Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana
pihak pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik
tertentu dalam melakukan pertentangannya.
•
Adjudication, yaitu perselisihan perkara atau
sengketa di pengadilan.
2. Bentuk Interaksi Disosiatif
Persaingan (Competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang di lakukan
oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu
bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang
telah ada tanpa menggunakan kekerasan.
Kontravensi (Contravention)
Kontravensi bentuk interaksi yang berbeda antara
persaingan dan pertentangan. Kontravensi di tandai oleh adanya ketidakpastian
terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan dan kebencian
terhadap kepribadian orang lain, akan tetapi gejala gejala tersebut tidak
mencapai pertentangan atau pertikaian.
Pertentangan (Conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi individu
atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan
menentang pihak lain beserta ancaman atau kekerasan.
Pertentangan memiliki bentuk bentuk yang khusus,
antara lain :
•
Pertentangan
pribadi, pertentangan antar-individu.
•
Pertentangan
rasional, pertentangan yang timbul karena perbedaan ras
•
Pertentangan
kelas sosial, pertentangan yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan antar
kelas sosial.
•
Pertentangan
poltik, biasanya terjadi diantara partai partai politik untuk meperoleh
kekuasaan negara
2.4 MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, dan SENI
Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta fakta, merupakan konsep konsep, prinsip prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia, sains adalah :
“ilmu yangteratur (sistematik) yang dapat diuji atau
dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyaataan semata (misal:
fisika, kimia, biologi)”
Sains memberi penekanan kepada sumbangan pemikiran
manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh
alam semesta. Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan
persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi
landasan perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting
peradaban manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan
kemanusiaan dan teknologi.
Konsep Teknologi
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam
pendapat yang menyatakan bahwa teknologi adalah teransformasi (perubahan
bentuk) dari alam, teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari
dunia ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan
prosedur yang di sempurnakan, sampai pernyataan bahwa teklnologi adalah segala
hal, dan segala hal adalah teknologi.
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata kata Yunani kuno techne
berarti seni kerajinan. Dan techne kemudian
lahirlah perkataan technikos yang
berarti sesorang yang memiliki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya
keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu
pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Adapun teknologi yang sering di kemukakan oleh para
ahli, yaitu :
a.
Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai
ciri ciri sebagai berikut :
1) Padat modal,
2) Mekanis elektris,
3) Menggunakan bahan impor,
4) Berdasakan penelitian mutakhir, dan
lain lain.
b.
Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai
ciri ciri sebagai berikut :
1) Padat karya,
2) Dapat dikerjakan oleh keterampilan
setempat,
3) Menggunakan alat setempat,
4) Berdasarkan alat penelitian.
c.
Teknologi Tradisional
Teknologi ini mempunyai ciri ciri
sebagai berikut :
1) Bersifat padat karya (banyak
menyerap tenaga kerja),
2) Menggunakan keterampilan setempat,
3) Menggunakan alat setempat,
4) Menggunakan bahan setempat,
5) Berdasarkan kebiasaan atau
pengamatan.
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan
manusia menggunakan sumber sumber yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara
lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai
sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan tujuan praktis yang di tentukan.
Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial.
Sedangkan menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia, seni adalah “keahlian karya yang bermutu (dilihat
dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis,
ukir, dan lain lain”
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni
ialah proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara beradab,
dimana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan kemampuan dan
kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu
budi bahasa pun adalah suatu seni.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah di paparkan dalam
makalah ini, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. ISD (Ilmu Sosial Dasar) meliputi dua
kelompok utama yaitu manusia dan masyarakat serta studi lembaga lembaga sosial,
2. Masyarakat lebih dicirikan oleh
interaksi, kegiatan, tujuan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang
sedikit banyak berkecenderungan sama,
3. Timbulnya kerja sama, akomodasi,
persaingan, kontravensi, dan pertentangan merupakan bentuk interaksi sosial,
4. Manusia, Sains, Tekhnologi, dan Seni
merupakan perangkat perangkat dalam bersosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
4.
Setiadi,
Elly M. dkk., 2007. Ilmu Sosial Budaya
& Dasar, (edisi kedua). Bandung : Prenada Media Grup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar