Senin, 01 Oktober 2012

Ilmu Sosial Dasar (ISD)


Manusia, Masyarakat, dan Perangkat Sosial






Mata kuliah   : Ilmu Sosial Dasar
NPM              : 26312108
Kelas               : 1TB04





KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya sehingga makalah mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ini dapat saya selesaikan guna sebagai salah satu tugas yang diberikan dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu mata kuliah softskill.
Dalam makalah ini akan dibahas hal hal yang menyangkut tentang manusia sebagai individu yang bersosialisasi serta interaksi interaksi sosial di masyarakat, interaksi sosial dan pelapisan sosial masyarakat desa dan kota, hingga bentuk interaksi manusia dengan sains, teknologi dan seni.
Saya sadar, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saya terus mengharapkan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, agar di lain waktu, tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar dapat saya kerjakan lebih baik lagi. Harapan saya, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembacanya. Akhirnya saya ucapkan terima kasih.

Depok, 1 Oktober 2012
Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Pengertian.............................................................................................3
1.2  Ruang Lingkup Studi ISD......................................................................3
1.3  Tujuan ISD............................................................................................3
1.4  Pokok Pembahasan ISD.......................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial........................................4
2.2 Pengertian Masyarakat dan Ciri-cirinya..................................................8
2.3 Interaksi Sosial dan Pelapisan Sosial.......................................................9
2.4 Manusia, Sains, Tekhnologi, dan Seni...................................................13
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................15



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
ISD adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial, khususnya masalah masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori teori (fakta, konsep) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
1.2 Ruang Lingkup Studi ISD
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga lembaga sosial. Yang terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, budaya dan antropologi, sedang yang kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
Sasaran studi ISD adalah aspek aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah masalah yang terwujud dari padanya.
1.3 Tujuan ISD
Tujuan diberikannya mata kuliah ilmu sosial dasar yaitu dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, perpepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
Ilmu sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan berasyarakat Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa dalam memahami dan memecahkan masalah sosial-budaya dengan landasan nilai estetika, etika, moral dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademis.
1.4 Pokok Bahasan ISD
1. Pengertian, latar belakang serta ruang lingkup pembahasan.
2. Sekilas tentang ilmu ilmu sosial, IPS, ilmu sosial, dan ISD.
3. Penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
4. Individu, keluarga, dan masyarakat.
5. Pemuda dan sosialisasi serta peranan pemuda dalam pembangunan masyarakat.
6. Peranan pendidikan dalam pembangunan.
7. Warga negara dan negara.
8. Pelapisan sosial desa, kesamaan derajat.
9. Desa, masyarakat kota dan pembangunan pedesaan.
10. Kota, masyarakat kota, dan pembangunan perkotaan.
11. Pertentangan-pertentangan sosial.
12. Integrasi sosial dan integrasi nasional.
13. Pembangunan dan perubahan sosial.
14. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Dalam bahasa Latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak terbagi. Dalam bahasa Inggris Individu berasal dari kata in dan divied. Kata in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang di katakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur  tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak di sebut lagisebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Bila seseorang hanya tinggal raga, fisik atau jasmaninya saja, maka dia tidak di katakan sebagai makhluk individu. Jadi pengertian manusia sebaagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi sebutan individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan jiwanya.
Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia “perseorangan” atau “orang seorang” yang memiliki keunikan.
Ciri seorang individu tidak hanya mudah idkenali lewat fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga berbeda beda. Lewat ciri ciri fisik seseorang pertama kali mudah sekali di kenali. Ada orang yang gemuk, kurus, atau langsing, ada yang kulitnya hitam, cokelat, putih, ada yang rambutnya lurus dan ikal. Idilihat dari sifat, perangai, atau karakternya, ada orang yang periang, sabar, cerewet, atau lainnya.
Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan dimana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial lain yang lebih besar.
Dan pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu yang dapat dihitung dari jumlah individu sebuah populasi.
Terdapat 3 faktor utama secara umum yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk :
1.      Kelahiran (Fertilitas)
2.      Kematian (Mortalitas)
3.      Perpindahan (Migrasi)
Kelahiran bersifat menambah,kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat menambah(migrasi masuk)dan dapat pula bersifat mengurangi(mingrasi keluar). untuk banyak negara ,termasuk indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh kelahiran dan kematian,karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa diabaikan.
Ada beberapa fungsi yang dijalankan dalam keluarga :
  1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa. 
  2. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. 
  3. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  4. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
  5. Fungsi Sosialisasi. Tugas keluarga untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku dan meneruskan nilai-nilai budaya.
Pengertian dari fungsi-fungsi keluarga adalah suatu tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam keluarga untuk tujuan yang positif. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompokorang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Makna Individu adalah manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.
Makna Masyarakat adalah makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakatmerupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
Makna Keluarga adalah makna keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.

 Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat. Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Ketika anda pergi ke kampus atau ke tempat lain, tidak bisa dengan seenaknya berpakaian menurut kehendak anda sendiri. Anda harus tunduk pada aturan atau kebiasaan yang wajar di masyarakat. Ketika anda memakai baju, anda berusaha utuk tampil yang menurut anda akan di nilai pantas, baik, modis, atau necis oleh orang lain.
Dalam konteks sosial yang di sebut masyarakat, setiaporang akan mengenal orang lain oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. Perilaku manusia di pengaruhi oleh orang lain, ia melakukan sesuatu di pengaruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan keinginan mendapat respons positif dari orang lain.
Manusia di katakan sebagai makhluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang  lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari teman atau kawan. Kebtuhan untuk berteman dengan orang lain sering sekali di dasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman lagi dengan orang kaya. Orang berprofesi sebagai artis,cenderung berteman dengan sesama artis lagi. Dengan demikian, akan terbentuk kelompok kelompok sosial dalam masyarakat yang di dasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.
Cooley memberi nama looking-glass self untuk melihat bahwa seseorang di pengaruhi oleh orang lain. Nama demikian di berikan olenya karena ia melihat analogi antara pembentukan diri seseorang dengan perilaku seseorang yang sedang bercermin; kalau cermin memantau apa yang terdapat di depannya, maka menurut Cooley diri seseorang memantau apa yang dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya.
Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Pada tahap pertama, seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap kedua, seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga, seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
1.      Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2.      Periku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
3.      Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4.      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah tengah manusia (masyarakat)

2.2  PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI CIRINYA
Anda tentu sudah sering mendengar kata masyarakat, baik dari prang lain maupun mendengar lewat media. Bahkan mungkin anda sendiri pernah dan mungkin sering menggunakan kata masyarakat. Dalam kehidupan sehari hari islilah atau kata masyarakat sering muncul.
Krech, mengemukakan bahwa, “A society is that is an organized collectivity of interacting people whose activities become centered around a set of common goals, and who tend to share common beliefs, attitudes, and modes of action.”
Ciri atau unsur masyarakat adalah  :
1.      Kumpulan orang.
2.      Sudah terbentuk dengan lama.
3.      Sudah memiliki system social atau struktur sosial tersendiri.
4.      Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama.

Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1975 : 308) mengemukakan definisi masyarakat sebagai:
“A society is that is an organized collectivity of interacting people whose activities become centered around a set of common goals, and who tend to share common beliefs, attitudes, and modes of action.”
Unsur masyarakat berdasarkan definisi ini, adalah:
1.      Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi.
2.      Kegiatannya tearah pada sejumlah tujuan yang sama.
3.      Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan, sikap dan bentuk tindakan yang sama.
Pada konsep ini, masyarakat lebih dicirikan oleh interaksi, kegiatan, tujuan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang sedikit banyak berkecenderungan sama. Dalam masyarakat tersebut terdapat ikatan ikatan berupa tujuan, keyakinan, tindakakn terungkap pada interaksi manusianya. Dalam hal ini, interaksi dan tindakan itu tentu saja interaksi serta tindakan sosial.
MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Desa dan kota memiliki perbedaan baik secara fisik maupun secara sosial.
Sebuah desa sering kali di tandai dengan kehidupan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian, penduduknya ramah-tamah, saling mengenal satu sama lain, mata pencaharian penduduknya kebanyakan sebagai petani, atau nelayan.
Orang di desa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam antar sesama warganya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok, atas dasar kekeluargaan. Penduduk masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian atau nelayan, meskipun pekerjaan yang lain pun ada sepertitukang kayu atau tukang batu. Sering ditemukan bukti, ketika musim bertani datang, mereka yang bekerja di luar pertanian kembali bertani. Mereka bekerja di luar pertanian hanya untuk sementara saja, seketika pekerjaan bertani sedang tidak dilakukan, mereka melakukan pekerjaan di luar pertanian.
Desa mengalami perubahan, sehingga unsur-unsur kota masuk di dalamnya. Begitu pula kota, meskipun di sebut sebuah kota, ciri ciri atau kebiasaan desa masih ada yang melekat di dalamnya.
Sebuah kota sering kali ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain, dan mata pencaharian penduduknya bermacam macam.
Ada saling ketergantungan yang tinggi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya karena perbedaan pekerjaannya. Satu jenis pekerjaan dengan pekerjaan lainnya ada saling ketergantungan anatara satu anggota masyarakat dengan anggota masyarakat lainnya yang di sebabkan karena perbedaan pekerjaan (heterogenitas pekerjaan) menurut Emile Durkheim di sebut dengan solidaritas organis (organic solidarity).
Di sisi lain masyarakat desa memiliku jenis pekerjaan yang sama, seperti bertani, berladang, atau sebagai nelayan. Kehidupan orang desa yang memiliki jenis pekerjaan yang sama (homogen) sangat menggantungkan pekerjaannya kepada keluarga lainnya. Mereka tidak bisa mengerjakan semuanya oleh keluarganya sendiri. Untuk mengolah tanah, memanen padi, atau pekerjaan bertani lainnya,  mereka harus sepakat dengan yang lain menunggu giliran. Begitu pula jika ada pekerjaan lain, seperti membuat atau memperbaiki rumah, mereka sudah atur semuanya supaya bisa di kerjakan bersama sama. Saling ketergantungan pada masyarakat yang di sebabkan oleh adanya persamaan dalam bidang pekerjaan oleh Emile Durkheim disebut dengan solidaritas mekanis (mechanic solidarity).
2.3  INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN SOSIAL
Manusia berinteraksi dengan sesamamnya dalam kehidupan untuk menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila manusia dalam hal ini perorangan atau kelompok kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama mengadakan persaingan, pertikaian, dan lain lain. Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah proses proses sosial, yang menunjuk pada hubungan hubungan sosial yang dinamis.
Bentuk umum proses sosial asalah interaksi sosial yang dapat juga dinamakan proses sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas aktifitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorangan dengan sekelompok manusia. Apabila dua orang bertemu interaksi sosial dimulai, pada saat itu mereka menegur, berjabat tangan, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktifitas aktifitas semacam itu merupakan bentuk interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah proses dimana orang orang berkomunikasi saling memengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan
Bentuk umum proses proses sosial adalah interaksi sosial (yang dapat juga di namakan proses sosial), oleh karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas aktifitas sosial. Bentuk lain dari proses proses sosial hanya merupakan bentuk bentuk khusus dari interaksi sosial.
Adapun faktor faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial, yaitu :
1.      Faktor Imitasi
Faktor imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat membawa seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku. Faktor ini telah diuraikan oleh Gabriel Tarde yang beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan pada faktor imitasi saja.
2.      Faktor Sugesti

Yang dimaksud sugesti di sini ialah pengaruh psikis, baikyang datang dari dirinya sendiri maupun datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik. Karena dalam psikologi sugesti di bedakan adanya.

         Autosugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya sendiri.
         Heterosugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain.
Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa dalam imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu dii terima oleh orang lain diluarnya.
Dalam ilmu jiwa sosial sugesti dapat dirumuskan sebagai satu proses dimana seorang idividu menerima satu cara penglihatan atau pedoman pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu.
3.      Faktor Identifikasi

Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. Disini dapat mengetahui, bahwa hubungan sosial yang berlangsung pada identifikasi adalah lebih  mendalam daripada hubungan yang berlangsung atas proses proses sugesti maupun imitasi.

4.      Faktor Simpati

Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba tiba merasa tertarik pada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara cara tingkah laku menarik baginya.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Untuk terjadinya suatu interaksi sosial diperlukan adanya syarat-syarat yang harus ada, yaitu :
1.      Adanya Kontak Sosial (Social Contact)
2.      Adanya Komunikasi
Selain itu kontak sosial juga dapat terjadi dan berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
(a)    Antara orang perorangan, misalnya anak kecil memperlajari kebiasaan di dalam keluarganya. Proses demikian terjadi memlalui Socialization, yaitu suatu proses di mana anggota masyarakat baru memperlajari norma norma dan nilai nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota.
(b)   Antara orang perorangan dengan suatu kelompok atau sebaliknya.
(c)    Antara kelompok manusia dengan  kelompok manusia lainya, misalnya dua partai politik berkerja sama untuk mengalahkan partai politik ketiga dalam pemilihan umum.

Perlu dicatat bahwa terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, akan tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial dapat pula bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan kontak hubungan langsung bertemu dan bertatap muka, seperti misalnya apabila orang tersebut berjabat tangan, saling tersenyum, dan lainnya. Sebaliknya kontak sekunder memerlukan perantara.
Bentuk bentuk Interaksi Sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (conpetition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat di anggap sebagai bentuk keepat dari interaksi sosial, keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
1. Bentuk Interaksi Asosiatif
Kerja Sama (cooperation)
Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu :
         Bargaining, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
         Coopertation, proses penerimaan unsur unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
         Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau ebih yang mepunyai tujuan yang sama.
Akomodasi (Accommodation)
Istilah akomodasi di gunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan, berarti suatu kenyataan adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang perorangan dan sekelompok manusia, sehubungan dengan norma norma dan nilai nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Adapun bentuk bentuk dari akomodasi, diantaranya:
         Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
         Compromise, suatu bentuk akomodasi, dimana pihak yang terlibat masing masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
         Arbitration, suatu cara untuk mencapai Compromise apabila pihak yang berhadapan, tidak sanggup untuk mencapainya sendiri.
         Mediation, hampir menyerupai Arbitration diundang pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada.
         Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
         Toleration, bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formil bentuknya.
         Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
         Adjudication, yaitu perselisihan perkara atau sengketa di pengadilan.
2. Bentuk Interaksi Disosiatif
Persaingan (Competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang di lakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan kekerasan.
Kontravensi (Contravention)
Kontravensi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi di tandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan dan kebencian terhadap kepribadian orang lain, akan tetapi gejala gejala tersebut tidak mencapai pertentangan atau pertikaian.
Pertentangan (Conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain beserta ancaman atau kekerasan.
Pertentangan memiliki bentuk bentuk yang khusus, antara lain :
         Pertentangan pribadi,  pertentangan antar-individu.
         Pertentangan rasional, pertentangan yang timbul karena perbedaan ras
         Pertentangan kelas sosial, pertentangan yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan antar kelas sosial.
         Pertentangan poltik, biasanya terjadi diantara partai partai politik untuk meperoleh kekuasaan negara

 
2.4  MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, dan SENI
Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta fakta, merupakan konsep konsep, prinsip prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah :
“ilmu yangteratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyaataan semata (misal: fisika, kimia, biologi)”
Sains memberi penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta. Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
Konsep Teknologi
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang menyatakan bahwa teknologi adalah teransformasi (perubahan bentuk) dari alam, teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang di sempurnakan, sampai pernyataan bahwa teklnologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata kata Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dan techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti sesorang yang memiliki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Adapun teknologi yang sering di kemukakan oleh para ahli, yaitu :
a.      Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
1)      Padat modal,
2)      Mekanis elektris,
3)      Menggunakan bahan impor,
4)      Berdasakan penelitian mutakhir, dan lain lain.
b.      Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
1)      Padat karya,
2)      Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat,
3)      Menggunakan alat setempat,
4)      Berdasarkan alat penelitian.
c.       Teknologi Tradisional
Teknologi ini mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
1)      Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja),
2)      Menggunakan keterampilan setempat,
3)      Menggunakan alat setempat,
4)      Menggunakan bahan setempat,
5)      Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan.
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber sumber yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan tujuan praktis yang di tentukan.
Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial.
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah “keahlian karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis, ukir, dan lain lain”
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, dimana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu budi bahasa pun  adalah suatu seni.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah di paparkan dalam makalah ini, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.      ISD (Ilmu Sosial Dasar) meliputi dua kelompok utama yaitu manusia dan masyarakat serta studi lembaga lembaga sosial,
2.      Masyarakat lebih dicirikan oleh interaksi, kegiatan, tujuan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang sedikit banyak berkecenderungan sama,
3.      Timbulnya kerja sama, akomodasi, persaingan, kontravensi, dan pertentangan merupakan bentuk interaksi sosial,
4.      Manusia, Sains, Tekhnologi, dan Seni merupakan perangkat perangkat dalam bersosialisasi.



DAFTAR PUSTAKA
4.      Setiadi, Elly M. dkk., 2007. Ilmu Sosial Budaya & Dasar, (edisi kedua). Bandung : Prenada Media Grup


Tidak ada komentar:

Posting Komentar